Dinas Kesehatan Kalbar Optimalkan Penanganan Korban Luka Akibat Tali Kawat Layangan

Sebarkan:

 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Erna dr Yulianti.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara)– Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus mengintensifkan upaya untuk menangani korban luka yang diakibatkan oleh tali kawat layangan. Fenomena layangan dengan tali kawat ini menjadi perhatian serius karena sering menyebabkan cedera, bahkan hingga korban jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Dr. Harisson, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis guna memastikan penanganan medis yang cepat dan tepat bagi korban. "Kami telah mempersiapkan fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit, dengan tenaga medis yang terlatih menangani luka akibat tali kawat. Selain itu, ketersediaan peralatan medis seperti jahitan dan perban khusus juga telah kami tingkatkan," ujar Harisson.

Menurut data yang dihimpun, sepanjang tahun 2024 terjadi peningkatan jumlah kasus korban luka akibat tali kawat layangan, terutama di kawasan urban seperti Pontianak dan Kubu Raya. Luka yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari luka ringan hingga luka serius yang memerlukan operasi.

Selain penanganan medis, Dinas Kesehatan Kalbar juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan tali kawat pada layangan. Kampanye ini melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan dan komunitas layangan lokal.

"Penggunaan tali kawat pada layangan tidak hanya membahayakan penggunanya, tetapi juga orang lain, terutama pengendara sepeda motor. Kami berharap masyarakat lebih bijak dan sadar akan dampaknya," tambah Harisson.

Dalam upaya mengurangi insiden ini, Dinas Kesehatan Kalbar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, dan kepolisian. Sosialisasi ke sekolah-sekolah dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda agar tidak menggunakan tali kawat pada layangan.

Pihak kepolisian juga melakukan razia terhadap pedagang yang menjual tali kawat, sekaligus memberikan teguran dan edukasi. Langkah ini diharapkan mampu menekan angka penggunaan tali kawat di masyarakat.

Harisson berharap upaya ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan korban akibat tali kawat layangan. "Kami tidak hanya fokus pada penanganan, tetapi juga pencegahan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan menghentikan praktik yang merugikan ini," tegasnya.

Dengan optimalisasi penanganan dan pencegahan yang dilakukan, Dinas Kesehatan Kalbar berkomitmen memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat, sehingga insiden terkait tali kawat layangan dapat diminimalkan.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini