Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Arus balik pasca perayaan Natal dan Tahun Baru terlihat signifikan di berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara. Puncak arus balik terjadi pada 2 Januari 2025, dengan Bandara Supadio Pontianak menjadi salah satu pusat kesibukan transportasi udara.Suasana di Bandara Supadio Pontianak.SUARANUSANTARA/SK
Executive General Manager Angkasa Pura II Pontianak, Iwan Sutisna, mengungkapkan bahwa arus balik didominasi oleh kedatangan dan keberangkatan menuju kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, serta beberapa penerbangan dalam provinsi ke Ketapang.
"Puncak arus balik kami catat terjadi pada 2 Januari, dengan mayoritas penerbangan menuju Jakarta dan Surabaya. Untuk penerbangan dalam provinsi, tujuan utama adalah Ketapang," ujar Iwan pada Kamis (2/1/2025).
Menurut Iwan, kesiapan Bandara Supadio Pontianak dalam mengantisipasi lonjakan penumpang pasca-Natal dan Tahun Baru berjalan optimal.
"Kesiapan yang telah kami lakukan sejak awal memastikan kelancaran operasional bandara, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan. Semua berjalan lancar tanpa kendala berarti," jelasnya.
Setelah arus balik pasca-Natal dan Tahun Baru, pihak Bandara Supadio mulai mempersiapkan diri untuk menyambut periode liburan berikutnya, yakni perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang biasanya juga memicu lonjakan penumpang.
"Kami terus bersiap menyambut arus kedatangan dan keberangkatan berikutnya saat Imlek dan Cap Go Meh, mengingat perayaan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Kalimantan Barat," tambah Iwan.
Berdasarkan data yang dihimpun, penerbangan ke Jakarta dan Surabaya menjadi rute paling diminati selama arus balik. Hal ini mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat Kalimantan Barat ke kota-kota besar tersebut, baik untuk keperluan pekerjaan, pendidikan, maupun liburan.
Dengan berakhirnya arus balik ini, moda transportasi di Kalimantan Barat diharapkan tetap siaga dalam menghadapi lonjakan penumpang pada momen-momen liburan berikutnya.[SK]