Berita Terkini: Komitmen PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Jaga Ketersediaan BBM Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sebarkan:

Sejumlah masyarakat saat mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU Kecamatan Sandai yang kini sudah mulai normal, setelah beberapa waktu lalu sebelumnya sempat terjadi antrean panjang dan kelangkaan Pertalite akibat jalur distribusi yang cukup jauh.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan terus memperkuat komitmennya dalam memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang memadai dan pelayanan optimal, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Fokus utama dalam distribusi BBM mencakup wilayah Kecamatan Sandai dan Kecamatan Nanga Tayap di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Pjs. Area Manager Comm, Relations & CSR Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 29 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Ketapang. Saat ini, stok BBM dilaporkan dalam kondisi aman, dan seluruh SPBU beroperasi secara optimal.

“Di Kabupaten Ketapang terdapat 29 SPBU yang tersebar di berbagai wilayah. Kami terus berupaya memastikan bahwa stok BBM dalam kondisi aman dan seluruh SPBU dapat menjalankan fungsinya secara optimal, terutama di masa Natal dan Tahun Baru. Kondisi penyaluran BBM di SPBU Reguler 64.78811 Kecamatan Sandai dan SPBU 64.78812 Sungai Beliung di Kecamatan Nanga Tayap saat ini terpantau normal,” kata Arya kepada ANTARA, Senin (30/12/2024).

Arya menjelaskan, SPBU 64.78811 di Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang merupakan daerah poros jalan provinsi Lintas Kalbar. SPBU tersebut selain melayani kendaraan, juga melayani penyaluran non-kendaraan sesuai dengan Rekomendasi yang diterbitkan oleh Dinas terkait sesuai pedoman aturan dan ketentuan dari BPH Migas.

Pasokan BBM kedua SPBU tersebut berasal dari Fuel Terminal (FT) Ketapang, yang mana FT Ketapang dipasok dari IT Pontianak. Jarak antara FT Ketapang ke SPBU 64.78812 sekitar 144 km atau 4 jam perjalanan darat, sedangkan ke SPBU 64.78811 sekitar 174 km atau sekitar 6-7 jam perjalanan darat.

“Pengiriman BBM dari FT Ketapang memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga memungkinkan terjadinya keterlambatan. Namun, kami tetap berkomitmen untuk melakukan distribusi BBM ke seluruh wilayah,” tambah Arya.

Arya juga menyampaikan bahwa saat ini untuk pembelian BBM subsidi seperti Petalite dan Solar, masyarakat harus menggunakan QR Code, sedangkan untuk pembelian non-kendaraan harus menggunakan surat rekomendasi dari SKPD setempat.

“Partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan untuk menyampaikan informasi terkait produk maupun jika menemukan kendala distribusi di lapangan melalui berbagai saluran komunikasi seperti kontak Pertamina 135, email pcc@pertamina.com, aplikasi MyPertamina, media sosial @mypertamina @pertaminapatraniaga, dan website https://mypertamina.id/Nataru2025,” pungkas Arya.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini