Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menyampaikan bahwa musim penghujan sudah mulai melanda Kalimantan Barat sejak awal November. Beberapa wilayah dengan topografi rendah dilaporkan tergenang air selama beberapa hari.
“Musim kemarau telah berakhir, dan BMKG mencatat puncak musim hujan berlangsung pada bulan November. Kami meminta masyarakat dan BPBD kabupaten/kota untuk lebih siaga menghadapi potensi dampaknya,” ujar Daniel.
Status Siaga Batingsor
Daniel menjelaskan bahwa pihaknya mendorong BPBD di tingkat kabupaten/kota untuk menetapkan status siaga bencana banjir, longsor, dan puting beliung (batingsor) apabila kondisi memerlukan langkah antisipasi. Penetapan status ini bertujuan untuk mempermudah mobilisasi bantuan dan penanganan bencana di wilayah terdampak.
“Terkhusus wilayah rawan di bagian hulu sungai, kami mengimbau agar BPBD setempat segera menetapkan status siaga jika diperlukan. Hal ini penting untuk mempercepat respon terhadap bencana,” jelasnya.
Imbauan untuk Warga
Selain langkah pemerintah, Daniel juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Risiko meluapnya sungai akibat curah hujan tinggi dapat memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kami mengimbau warga untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca dan segera mengambil tindakan jika tanda-tanda banjir mulai terlihat,” tambahnya.
Hujan Berlanjut hingga Desember
Meski puncak musim hujan terjadi pada November, BMKG memprediksi hujan masih akan terjadi hingga Desember. Namun, intensitasnya akan menurun dan hanya melanda beberapa kabupaten di Kalimantan Barat.
Dengan kondisi ini, masyarakat diharapkan tetap waspada, terutama mereka yang berada di daerah rawan banjir dan longsor. Sinergi antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan musim penghujan ini. [SK]