Upaya Pencegahan Karhutla di Kalbar Terus Ditingkatkan, Meski Kebakaran Masih Terjadi di 2024

Sebarkan:

Petugas melakukan pemadaman api lahan yang terbakar./Suara Kalbar

Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) - Petugas gabungan di Kalimantan Barat terus berupaya mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi di berbagai wilayah sepanjang tahun 2024. Meskipun langkah pencegahan terus digalakkan, kebakaran tetap melanda sejumlah kawasan dengan jumlah yang cukup signifikan.

Menurut Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel, Kabupaten Sanggau tercatat sebagai wilayah yang paling terdampak karhutla dengan luas area terbakar mencapai 3.000 hektare.

“Posisi pertama Sanggau, kedua Sambas, sedangkan wilayah lainnya terdampak tidak terlalu luas,” kata Daniel, Selasa (15/10/2024).

Sepanjang Januari hingga September 2024, data menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan telah melalap total 17.000 hektar lahan mineral dan gambut. Daniel menjelaskan bahwa sebagian besar lahan yang terbakar adalah lahan mineral, yang cenderung lebih mudah dipadamkan dalam hitungan jam dibandingkan lahan gambut.

“Asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan ini relatif berkurang karena sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan mineral,” jelas Daniel.

Meskipun kebakaran masih terjadi, luas lahan terbakar pada 2024 dilaporkan menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan hasil dari langkah konkret yang diambil petugas gabungan, yang terus melakukan berbagai upaya pencegahan karhutla di berbagai wilayah Kalbar.

Upaya penanggulangan ini juga melibatkan masyarakat dalam kampanye pencegahan, patroli rutin, serta peningkatan kesadaran akan bahaya karhutla. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus mengurangi dampak kebakaran hutan dan lahan di tahun-tahun mendatang. [SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini