Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) III Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tahun 2024 dengan mengambil tema ‘Percepatan Penurunan Stunting Menuju Pencapaian Akhir Kinerja 2024’ di Aula Bapenda Kabupaten Sanggau, Kamis (12/9/2024).
“Kita patut bersyukur bahwa angka stunting tahun 2020 sebesar 28 persen, dan di tahun 2023 turun menjadi 23,10 persen. Adanya penurunan sebesar 5,90 persen,” ujar Pj Sanggau Suherman.
Pj Bupati Sanggau Suherman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan aktif menurunkan angka stunting di Kabupaten Sanggau.
Turunnya angka stunting ini hasil dari kerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat dan untuk menurunkan angka stunting sesuai target nasional prevalensi 14 persen memerlukan komitmen yang tinggi dan kerja keras semua pihak untuk bergerak bersama melakukan terobosan melalui inovasi-inovasi dalam mempercepat target penurunan stunting.
“Kami mendorong semua pihak, instansi pemerintah, perusahaan, dan para tokoh masyarakat untuk menjalankan program bapak/bunda asuh stunting sebagai upaya mengeliminasi kasus-kasus stunting secara bergotong royong,” pungkasnya.
Ada lima poin penting untuk penanganan stunting, kata Suherman, pertama aktif minum tablet tambah darah, teratur memeriksa kehamilannya, cukupi konsumsi protein hewani.
“Serta datang ke posyandu setiap bulan dan memberikan Air Susu Ibu (ASI) selama enam bulan,”jelasnya.
Pj Bupati Sanggau Suherman pada kesempatan tersebut juga menyerahkan bantuan bahan pokok kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting. [SK]