Peternak di Kubu Raya, Kalbar Naikkan Harga Hewan Kurban Akibat PMK

Sebarkan:

Sapi milik peternak di Kabupaten Kubu Raya. [Bian]
Kubu Raya, Kalbar - Meski vaksinasi terhadap hewan sudah di lakukan, membuat masyarakat mengeluh terhadap pembelian hewan untuk kurban. Para peternak pun terpaksa menaikan harga jual, mengingat stok hewan yang menipis tersebut.

Melansir data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, ada 12 desa yang masih ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tersebar di tiga Kecamatan yakni Sungai Kakap, Sungai Raya dan Sungai Ambawang.

Samhaji yang merupakan satu diantara Peternak asal Sungai Kakap mengaku, jika stok di kandangnya biasa mencapai lebih dari 100 ekor. Namun kini hanya puluhan ekor saja, dirinya menilai adanya Penyakit Mulut dan Kuku ini membuat masyarakat ragu untuk berkurban.

"Ya selain stok yang menipis, kami pun terpaksa menaikan harga dari Rp17 juta kini sudah mencapai hampir Rp20 juta perekor," ucapnya, Kamis (7/7/2022).

Samhaji pun menambahkan, jika kenaikan harga sapi ini juga di keluhkan oleh langganannya. Namun ia tak dapat berbuat banyak, lantaran memang stok sapi yang tidak ada sehingga dengan terpaksa turut menaikan harga sapi miliknya.

"Banyak pelanggan saya yang menggeluh dengan harga segitu, tapi apa daya kami harus menaikkan harga tersebut," katanya.

Sementara itu, Jimmy yang merupakan satu diantara pembeli mengatakan, jika di tahun ini dirinya sedikit mengeluh dengan harga yang cukup tinggi.

"Kalau tahun kemarin masih standar harganya menurut saya, tapi kalau tahun ini cukup tinggi karna saya juga mengerti banyak hewan yang terkena PMK," ucapnya.

Maka dari itu dirinya berharap, semoga di tahun berikutnya harga hewan kurban kembali normal seperti di tahun sebelumnya, dan ia juga berharap semoga PMK tidak datang di tahun berikutnya.

"Semoga tahun depan PMK tidak kembali lagi, dan harga kembali normal," pungkasnya. [bian/SI]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini