Cegah Klaster Sekolah, Evaluasi PTM di Kota Palangka Raya

Sebarkan:

Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra.
Palangka Raya, Kalteng - Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Beta Syailendra, mengaku prihatin atas munculnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menginfeksi sejumlah anak-anak sekolah di kota setempat.

Hal senada juga disampaikan Sigit widodo anggota komisi C DPRD yang membidangi kesejahteraan dan pendidikan mengatakan pada media ini sebelumnya, bahwa bila ditemukan kasus omicron dan korban terus bertambah maka PTM segera dihentikan dan ditinjau ulang memakai sistem online saja.

Padahal kata Beta, para peserta didik saat ini tengah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), guna meminimalisir learning loss akibat dampak pembelajaran jarak jauh (PJJ), yang setahun lebih dijalankan selama pandemi.

“Tentu kita prihatin dan juga menyesalkan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang menimpa peserta didik. Saya berharap, itu semua menjadi pelajaran untuk kita semua,”katanya, Selasa (8/2/2022).

Lebih lanjut Beta mengatakan, adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada satuan pendidikan di Kota Palangka Raya itu,  menunjukkan upaya meminimalisir learning loss dengan mengadakan PTM, belum maksimal. 

Terlepas dari itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong agar pihak terkait dapat melakukan evaluasi terkait PTM. Karena kunci keberhasilan PTM,
selain asesmen kesiapan serta protokol kesehatan, maka disisi lain evaluasi  juga menjadi kunci keberlangsungan PTM.

“Kami minta pemda, satgas Covid-19, pihak sekolah serta orang tua, untuk bersama mengevaluasi implementasi PTM. Dengan evaluasi, dapat menghindari kelalaian yang menyebabkan timbulnya klaster Covid-19 di sekolah,”cetus Beta.

Iapun menyarankan, salah satu hal penting untuk dievaluasi dalam pelaksanaan PTM saat ini adalah terkait  PTM 100 persen secara tatap muka, yang dilaksanakan sejumlah sekolah, maka hendaknya diturunkan atau diikuti 50 persen siswa saja. Sedangkan 50 persen lainnya, bisa menjalankan sistem belajar mengajar secara daring.

Terpisah Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya,  Emi Abriyani mengungkapkan, tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Palangka Raya, sudah terlihat sejak 26 Januari 2022, dimana sampai 6 Februari 2022 angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 106 kasus. 

Emi menjelaskan, mulai tingginya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu, lebih didasarkan dari riwayat kasus perjalanan luar kota dan transmisi lokal yang cukup cepat.

"Artinya satu orang yang terinfeksi menularkan virus kepada 7 sampai 8 orang. Hal ini dapat dilihat dari data kasus pada satu minggu terakhir, dimana satu dalam satu hari ada ditemukan hingga 10 kasus,"bebernya. [hce/SI]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini