Pemkot Pontianak Perkuat Komitmen Pengurangan Plastik, Siapkan Fasilitas Sampah Modern Didukung Dana Rp275 Miliar

Sebarkan:

 

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono Pada Sesi Foto Bersama Saat Menjadi Key Note Speak Kampanye Hijau Bebas Kantong Plastik.SUARANUSANTARA/SK
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) – Pemerintah Kota Pontianak terus menunjukkan keseriusannya dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah menuju kota yang lebih ramah lingkungan. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, dalam kegiatan Eco Speak yang digelar oleh Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalbar di halaman Museum Negeri Kalbar, Minggu (1/6/2025).

Edi menyatakan bahwa sejak tahun 2019, Pemkot telah menerapkan Peraturan Wali Kota (Perwa) Nomor 6 Tahun 2019 tentang pengurangan penggunaan plastik. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut aktif memilah sampah dari rumah dan membedakan antara sampah organik dan non-organik.

“Kita sudah siapkan tempat sampah sementara, depo, hingga TPA. Tinggal bagaimana masyarakat disiplin memanfaatkannya,” jelas Edi.

Edi menekankan bahwa meskipun plastik belum bisa dihilangkan sepenuhnya, edukasi dan perubahan perilaku masyarakat sangat diperlukan. Ia mencontohkan bahwa botol plastik dapat dijual kembali, sementara sampah organik bisa diolah menjadi pupuk atau sumber energi alternatif.

Pemkot juga terus mengampanyekan penggunaan wadah ramah lingkungan seperti besek, daun pisang, dan kantong daur ulang, terutama saat berbelanja atau saat pembagian daging kurban pada momen Iduladha.

Menjawab tantangan pengelolaan sampah yang kian kompleks, Edi mengungkapkan bahwa TPA eksisting dengan sistem open dumping akan ditutup pada akhir 2026. Sebagai gantinya, mulai 2027, Pemkot Pontianak akan membangun pusat pengelolaan sampah terpadu berbasis sanitary landfill dengan dukungan dana dari Bank Dunia senilai Rp275 miliar.

“Ini akan menjadi solusi jangka panjang bagi pengelolaan sampah di Pontianak,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Regional Manager Eco Bhinneka Kalbar, Octavia Shinta Aryani, menjelaskan bahwa kegiatan Eco Speak bertema “Kampanye Hijau Bebas Kantong Plastik Menuju Pontianak Kota Bersinar” bertujuan untuk menciptakan ruang dialog inklusif bagi semua kalangan.

“Kami memilih ruang publik seperti taman agar siapa pun bisa ikut terlibat langsung dalam diskusi, tanpa sekat,” ujarnya.

Octavia menyambut positif arah kebijakan Pemkot, namun juga menegaskan pentingnya edukasi yang berkelanjutan, terutama karena masih ada toko dan pasar yang tetap menyediakan kantong plastik sekali pakai.[SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini