Jakarta, Kalbar (Suara Nusantara) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) resmi membuka International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, sebuah forum internasional strategis yang mempertemukan para pemangku kepentingan global untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional, Rabu (11/6/2025) di JICC Senayan, Jakarta.Kalbar Dukung ICI 2025, Siap Adopsi Inovasi Infrastruktur Nasional.SUARANUSANTARA/SK
Konferensi dua hari yang berlangsung hingga 12 Juni ini menghadirkan investor dari dalam dan luar negeri serta menjadi wadah business matching untuk 46 proyek infrastruktur strategis, dengan nilai investasi triliunan rupiah, mulai dari sektor ketahanan pangan, energi terbarukan, transportasi, hingga pengelolaan sampah.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa Indonesia tengah membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi swasta untuk mempercepat transformasi infrastruktur nasional.
“Kami mengincar kolaborasi dengan sektor swasta untuk mendukung 46 proyek strategis yang telah dikurasi. Mulai dari ketahanan pangan, energi bersih, hingga kota layak huni semua dilakukan untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas AHY dalam pidato pembukaannya.
AHY menyebutkan bahwa proyek prioritas meliputi:
Rehabilitasi 2,5 juta hektar irigasi dan pembangunan bendungan untuk mendukung agribisnis.
Pengembangan energi terbarukan, termasuk PLTM dan waste-to-energy, untuk mencapai target Net Zero Emission 2060.
Peningkatan konektivitas nasional, termasuk digitalisasi dan akses infrastruktur hingga ke pelosok.
Investasi kota layak huni, melalui pembangunan hunian terjangkau, infrastruktur berbasis transit, dan pengendalian banjir.
Reformasi skema pembiayaan, dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif.
AHY juga menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Danantara, BUMN investasi nasional, serta mitra global, akan menjadi kunci untuk meningkatkan kelayakan pembiayaan proyek dan mempercepat implementasi di lapangan.
“Tidak ada visi besar tanpa dukungan pembiayaan yang kuat. Pemerintah akan memperkuat kerja sama dengan swasta melalui instrumen baru dan mekanisme inovatif agar pembangunan bisa berjalan efektif dan efisien,” tambahnya.
Beberapa proyek yang ditawarkan dalam ICI 2025 di antaranya: Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Manggar, Balikpapan senilai USD 115,31 juta (Rp 1,8 triliun), Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi senilai Rp 25,4 triliun, Tol Pejagan–Cilacap Rp 27,59 triliun, Tol Sentul Selatan–Karawang Barat Rp 34,75 triliun, PLTM Bendungan Tapin, Leuwikeris, Cipanas, dan Karalloe dengan total nilai ratusan miliar rupiah
“Energi masa depan Indonesia harus aman dan berkelanjutan. Kami fokus mengembangkan solar, hydro, geothermal, dan waste-to-energy,” ujar AHY.
Gubernur Kalimantan Barat turut hadir dalam kegiatan ini dan menyampaikan harapannya agar forum ini dapat membuka wawasan pembangunan infrastruktur di daerah.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kami bisa memperoleh pengetahuan luas dan dapat mengembangkan infrastruktur di Kalimantan Barat. Ini adalah forum yang sangat bermanfaat,” ujarnya singkat.
ICI 2025 dirancang dengan pendekatan tematik yang menyoroti lima pilar utama pembangunan infrastruktur: Revitalisasi infrastruktur dasar perkotaan, Pembangunan konektivitas antarwilayah, Penguatan infrastruktur komunitas masa depan, Ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana, Skema pembiayaan inovatif
Rangkaian konferensi meliputi sesi pleno, diskusi panel tematik, dan pameran proyek dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan mitra swasta internasional.[SK]