Kayong Utara, Kalbar (Suara Nusantara) – Tiga warga Desa Sedahan, Kabupaten Kayong Utara, yang sempat dilaporkan hilang saat membuka lahan perkebunan sawit, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh Tim SAR gabungan pada Jumat (10/1/2025).Proses penemuan tiga warga Sukadana yang dikabarkan hilang usai membuka lahan sawit di hutan Desa Sedahan Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara, Jumat (10/1/2025).SUARANUSANTARA/SK
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, I Made Junetra, menjelaskan bahwa ketiga korban Sahrin, Bahtiar, dan Mail hilang sejak Kamis (9/1/2025) setelah terpisah dari rombongan saat merintis lahan.
“Korban bersama enam orang lainnya sedang merintis lahan sawit. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan sepakat untuk berkumpul kembali saat makan siang,” ujar Made Junetra, Sabtu (11/1/2025).
Namun, setelah makan siang, ketiga korban tidak kembali ke titik pertemuan yang telah ditentukan. Rekan-rekan mereka segera meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian hingga pukul 16.00 WIB. Karena pencarian oleh warga tidak membuahkan hasil, laporan resmi pun diajukan kepada Tim SAR gabungan.
Pencarian oleh Tim SAR gabungan berlangsung cepat. Ketiga korban ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat (10/1/2025), berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal mereka dilaporkan hilang.
“Korban tersesat saat mencoba kembali ke titik pertemuan. Beruntung, kami bisa segera menemukan mereka sebelum malam tiba,” tambah Made Junetra.
Setelah ditemukan, ketiga korban langsung dievakuasi dan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis. Tidak ditemukan gangguan kesehatan serius, dan mereka kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
Pihak keluarga dan warga Desa Sedahan mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR gabungan atas kerja cepat dan profesionalisme mereka. Koordinasi yang baik antara tim SAR, masyarakat, dan aparat desa menjadi kunci keberhasilan pencarian ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya persiapan yang matang dan alat komunikasi memadai saat melakukan aktivitas di area yang berpotensi membingungkan, seperti hutan atau lahan perkebunan yang luas.
Dengan berakhirnya insiden ini, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam merencanakan aktivitas serupa untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.[SK]