Kubu Raya, Kalbar (Suara Nusantara) – Ancaman tali kelayang di sekitar Bandara Supadio Pontianak menjadi perhatian serius, mengingat potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat. Untuk mengantisipasi hal ini, Angkasa Pura II Pontianak menggelar simulasi kecelakaan pesawat di landasan pacu, melibatkan berbagai pihak terkait seperti TNI, Polri, petugas kesehatan, Pemadam Kebakaran, dan Basarnas, Sabtu (23/11/2024).
General Manager Angkasa Pura II Pontianak, Iwan Sutisna, mengungkapkan bahwa tali kelayang sering ditemukan di wilayah Kalimantan Barat, terutama di sekitar bandara, pada hari-hari libur panjang dan cuaca panas berkepanjangan.
"Tali kelayang dapat mengganggu penerbangan, terutama jika terdeteksi di sekitar bandara. Ancaman ini nyata dan harus diantisipasi secara serius," kata Iwan Sutisna.
Dalam simulasi tersebut, diperagakan sebuah skenario kecelakaan pesawat akibat nosewheel tersangkut tali kelayang, yang memicu percikan api dan asap tebal. Simulasi menampilkan kepanikan penumpang di dalam pesawat dan penanganan cepat oleh tim gabungan.
"Tujuan simulasi ini adalah agar semua pihak mengetahui peran mereka di lapangan jika terjadi kecelakaan. Namun, harapan kami tentu saja insiden seperti ini tidak pernah terjadi," jelas Iwan.
Ia menambahkan bahwa simulasi semacam ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali sebagai bagian dari penilaian kelayakan bandara. Hal ini mencakup bagaimana pihak bandara menangani operasi tidak terduga (irregular operation), yang menjadi salah satu standar keamanan dan keselamatan.
"Kelancaran penanganan pada situasi darurat sangat menentukan kelayakan suatu bandara. Kami terus meningkatkan kesiapan untuk memastikan keamanan penerbangan," tambah Iwan.
Simulasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapan para petugas, tetapi juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam bermain layang-layang, terutama di sekitar wilayah bandara, demi mencegah potensi bahaya pada penerbangan