Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) - Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Antikorupsi bagi anggota Tim Penggerak PKK dan pelajar SMA/SMK se-Kota Pontianak, Rabu (9/10/2024), di sebuah hotel di Pontianak. Acara ini juga dirangkaikan dengan Pemilihan Duta Antikorupsi yang diikuti oleh siswa-siswi SMA/SMK dari berbagai sekolah di Pontianak.
Dalam sambutannya, Windy menekankan pentingnya keberadaan Duta Antikorupsi, baik di lingkungan organisasi maupun sekolah, guna menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini. Ia mengapresiasi Inspektorat Kalimantan Barat atas inisiatif mengadakan acara ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menumbuhkan kesadaran antikorupsi di kalangan peserta.
“Saya sangat berterima kasih kepada Inspektorat Kalimantan Barat atas inisiatif ini. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan pemahaman penting kepada para peserta. Di manapun dan kapanpun, kita semua bisa menjadi Duta Antikorupsi, meskipun dalam hal-hal kecil,” ujar Windy.
Pentingnya Peran Keluarga dan Pendidikan dalam Melawan Korupsi
Windy juga menekankan bahwa keluarga memiliki peran penting dalam mendukung tugas-tugas suami, khususnya bagi ASN, untuk menjunjung tinggi integritas dan berperilaku berakhlak baik. Selain itu, ia menyoroti peran strategis lembaga pendidikan dalam membekali generasi muda agar bebas dari korupsi dan mampu menumbuhkan budaya antikorupsi di kehidupan sehari-hari.
“Lembaga pendidikan adalah wahana strategis untuk menyuarakan kebaikan dan membekali generasi muda agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang bebas dari korupsi,” jelasnya.
PKK dan Generasi Muda sebagai Agen Perubahan
Windy juga mengaitkan pentingnya program PKK dalam mendukung pemberantasan korupsi. Salah satu dari 10 program pokok PKK adalah Peningkatan Ketahanan Keluarga, yang bertujuan untuk memberdayakan keluarga demi meningkatkan kesejahteraan, termasuk mendorong kesadaran antikorupsi.
“Saya mengusulkan agar Duta Antikorupsi ini lebih difokuskan pada pemuda, khususnya pelajar SMA/SMK, karena mereka adalah agen perubahan yang berperan penting dalam pembangunan Kalimantan Barat. Bekal pengetahuan tentang bahaya korupsi dan cara mencegahnya sangat penting bagi mereka,” lanjutnya.
Upaya Pemberantasan Korupsi yang Melibatkan Semua Elemen Masyarakat
Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam memerangi korupsi. Windy berharap kegiatan semacam ini dapat memperluas keterlibatan masyarakat dalam menyebarkan dan mengimplementasikan nilai-nilai antikorupsi.
“Pemberantasan korupsi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, kita dapat bersama-sama mengembangkan budaya antikorupsi,” tutup Windy.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta tentang bahaya korupsi, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif mereka dalam menciptakan lingkungan yang bebas korupsi, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat luas. [SK]