Mempawah, Kalbar (Suara Nusantara) - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah yang diwakili oleh Pj Sekretaris Daerah Abdul Malik menutup kegiatan Asistensi Penyusunan Manajemen Risiko Indeks (MRI) dan Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK) di Hotel Mahkota Singkawang, pada Kamis (3/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Plt Inspektur Mempawah Rahmat Faiz.
Abdul Malik menekankan pentingnya penyusunan MRI dan IEPK dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Menurutnya, penyusunan dokumen ini bukan hanya bertujuan untuk pencapaian target kinerja, tetapi juga untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
“Penyusunan MRI dan IEPK dari SPIP terintegrasi ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan penerapan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten Mempawah,” ujarnya.
Abdul Malik berharap kegiatan ini dapat menghasilkan dokumen MRI dan IEPK yang baik pada awal tahun 2025. Ia juga mengingatkan kepada semua peserta untuk segera menyelesaikan dokumen tersebut, karena merupakan bagian penting dalam penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP terintegrasi tahun 2024.
“Semoga dengan kegiatan ini, kita dapat bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan transparan di Kabupaten Mempawah,” imbuhnya.
Abdul Malik menjelaskan bahwa setiap organisasi memiliki tujuan, dan dalam proses mencapai tujuan tersebut, pasti akan dihadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang untuk mengatasi risiko dan hambatan, seperti yang dilakukan dalam penyusunan MRI.
Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan di Kabupaten Mempawah. Diharapkan, dengan adanya dokumen MRI dan IEPK yang baik, kinerja pemerintahan akan semakin meningkat dan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. [SK]
.JPG)
.jpeg)
