Sekadau, Kalbar (Suara Nusantara) - Bupati Sekadau, Aron, melaksanakan penanaman padi IP300 di kelompok tani Mukti Jaya SP.5 Lamau, Dusun Sentapang, Desa Perongkan, Kecamatan Sekadau Hulu, Kamis (1/8/2024). Dalam kesempatan tersebut, Aron menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama anggota Poktan Mukti Jaya.Bupati Sekadau Aron saat tanam padi IP300 di Sp 5 Lamau. SUARANUSANTARA.CO.ID/Ist
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan terkhusus anggota Poktan Mukti Jaya,” ucap Aron.
Menurut Aron, Poktan Mukti Jaya adalah salah satu kelompok tani yang berhasil melakukan penanaman padi tiga kali dalam setahun.
"Tanpa petani, kita pasti akan kekurangan pangan. Berkat para petani, Indonesia sampai saat ini tidak kekurangan pangan," ungkapnya.
Dalam refleksi kepemimpinannya bersama Subandrio, Aron menyebutkan bahwa pada 19 Juli 2024, mereka genap tiga tahun memimpin Kabupaten Sekadau. Salah satu fokus utama mereka adalah bidang pertanian.
“Tahun ini ada penambahan pegawai karena SDM kita yang ada masih kurang untuk mengurus program IP3K (infrastruktur, pertanian, perikanan, dan peternakan untuk kesejahteraan rakyat) yang kita rencanakan,” tutur Aron.
Aron juga menyoroti potensi krisis pangan yang diperkirakan akan terjadi pada bulan September, November, dan Desember. Oleh karena itu, Presiden telah membentuk program percepatan tanam padi bekerja sama dengan TNI.
"Hal ini dilakukan karena negara-negara yang dulunya mengirim beras ke Indonesia seperti India dan negara-negara di Asia sekarang sudah menyetop ekspornya. Maka, Pemkab selalu melakukan sidak pasar akhir-akhir ini karena harga beras selalu melonjak naik. Namun, kita bersyukur, petani kita tetap semangat dan Pemkab tetap mendukung,” jelas Aron.
Aron yakin bahwa dalam dua tahun panen, stok beras di Kabupaten Sekadau tidak akan kekurangan.
“Saat ini pasar belum didominasi oleh produk masyarakat Sekadau, karena masih banyak yang berasal dari luar kabupaten. Namun, ini merupakan kesempatan bagi kita karena semakin lama semakin bertambah penduduk, peluang bisnis di sektor pertanian juga semakin besar,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) Sandae, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa di Kecamatan Sekadau Hulu terdapat 15 kelompok tani yang aktif menggunakan benih padi unggul dengan umur 110-120 hari.
“Mengingat prioritas pembangunan nasional adalah ketahanan pangan, maka perlu meningkatkan produksi padi dan menggiatkan kembali penangkaran benih, baik padi, ikan, maupun ternak lainnya,” kata Sandae.
Sandae juga berpesan kepada kelompok tani agar produksi padi ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Sekadau khususnya.
“Pemkab dalam setahun membantu benih kepada kelompok tani dengan luas keseluruhan di Kabupaten Sekadau sekitar 7.973 hektar,” lanjutnya.
Ketua Kelompok Tani Mukti Jaya SP 5 Lamau, Ridwan, mengatakan bahwa petani milenial yang masih energik sangat dibutuhkan saat ini. Ia juga berharap ada bendungan pembatas mengingat lokasi sawah sering banjir serta pendampingan teknis dalam pembuatan pupuk organik.
“Ke depan, kami berharap bisa memanfaatkan DD (dana desa) yang 20 persen itu untuk ketahanan pangan,” pungkasnya. [baim/r]