Mafindo Pontianak Gelar FGD Menuju Pemilu Serentak 2024 Tanpa Hoax dan Politisasi SARA

Sebarkan:

Foto Bersama usai FGD
Pontianak, Kalbar  - Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Pontianak dan Yayasan SAKA menggelar Focus Group Discussion tengan tema Membangun Kolaborasi Menuju Pemilu Serentak 2024 Tanpa Hoax dan Politisasi SARA di Kalimantan Barat, Senin (30/1/2023).

Koordinator Wilayah Pontianak Mafindo, Syf. Ema Rahmaniah mengatakan, diskusi publik ini untuk memberi ruang pendidikan publik dan kolaborasi lintas disiplin untuk berkomitmen merawat komitmen melawan berita hoax dan merawat kebhinekaan menjelang Pemilu 2024, sehingga tercapainya sebuah situasi yang kondusif di Kalimantan Barat dan menghalau kejadian di masa lalu terulang kembali.

Kegiatan yang diikuti oleh pegiat literasi, jurnalis, influencer, komunitas blogger, komunitas menulis, organisasi mahasiwa, dan perwakilan partai ini untuk mengawal proses Pemilu 2024 agar berjalan dengan aman dan damai.

“Tentunya untuk sama-sama menolak politisasi sara dan hoax ujaran kebencian yang berpotensi terjadi sangat besar di arus informasi yang luar biasa dalam menyambut Pemilu 2024,” ucap Ema.

Ia menerangkan, gerakan ini dibagi 3 kluster, yaitu kluster komunitas, kluster media dan influencer, dan kluster dari perwakilan partai dan ormas.

“Selanjutnya akan ada pelatihan periksa fakta, pembuatan komik digital, pelatihan literasi digital atau akan dijadikan agenda bersama membuat konten edukatif dan kreatif seputar merawat kebhinekaan di Kalbar dan seputar gerakan bersama menolak politisasi sara dan hoax dalam menghadapi Pemilu 2024,” ujarnya.

Ema berharap, seluruh jajaran memberikan dukungan yang kuat termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, Polri, maupun lembaga lain yang memiliki kepedulian bersama untuk mewujudkan Kalbar yang aman dan damai.

Hadir di tempat yang sama, Komisioner KPU Kalbar Divisi SDM, Lomon mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Mafindo Kota Pontianak yang telah menyelenggarakan FGD ini.

Menurutnya, kegiatan ini sangat menarik terutama berkaitan dengan bagaimana bisa menangkal hoax dan politisasi sara.

“Saya kira memang isu yang menjadi atensi dari KPU hoax dan politisasi sara menjadi sebuah ancaman dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Kami juga nanti akan menindaklanjuti dalam sebuah sosiaslisasi pendidikan pemilih dan juga berharap partisipasi masyarakat. Kami penyelenggara ini kan terbatas oleh karenanya kami berharap setiap yang hadir tadi dan para pihak maupun media bisa melawan hoax dan isu politisasi sara kita lawan bersama,” tuturnya. [SK]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini