Kapolres Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo melalui Kasi Humas Polres Sambas, AKP Sadoko, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa laporan dari Nahkoda KM. WIRANGGA diterima oleh Satpolairud Polres Sambas pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
“Mendapat laporan tersebut, personel Satpolairud segera bergerak ke lokasi untuk mengevakuasi korban,” jelas AKP Sadoko kepada Suara Kalbar, Minggu malam.
Berdasarkan keterangan saksi bernama Marlan, peristiwa itu terjadi ketika ia hendak menunaikan salat Asar. Saat turun ke ruang bawah kapal untuk berwudhu, ia menemukan Mulyadi dalam kondisi lemah dan mengeluh nyeri di bagian dada.
Rekan-rekan korban kemudian memindahkannya ke ruang bawah kapal sisi kiri lambung untuk beristirahat. Namun, sekitar 20 menit kemudian, napas korban mulai tidak teratur dan tidak lagi memberikan respons. Setelah diperiksa, korban dinyatakan meninggal dunia.
“Nahkoda langsung menghubungi pihak berwenang. Tim Satpolairud Polres Sambas kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Pemangkat untuk pemeriksaan medis,” lanjutnya.
Hasil visum dari dokter RSUD Pemangkat memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kematian diduga akibat penyakit yang sudah lama diderita.
“Menurut keterangan keluarga, korban sering mengeluh sakit pinggang dan menderita penyakit maag. Pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan menolak dilakukan otopsi,” tambah AKP Sadoko.
Pihak kepolisian turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban dan mengimbau seluruh pekerja di sektor pelayaran agar selalu menjaga kondisi fisik serta keselamatan kerja di laut.
“Keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama yang harus diperhatikan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutupnya.[SK]
