Banjir yang melanda Kabupaten Mempawah berdampak pada lebih dari 20 ribu jiwa, dengan akses yang sulit bagi banyak warga di daerah terdampak.
Dalam aksi kemanusiaan ini, PMI Mempawah menggandeng PMI Provinsi Kalbar, AMPI Kalbar, dan Puskesmas Mempawah Hilir untuk menyisir kawasan banjir. Tim medis yang diturunkan terdiri dari: 3 dokter: dr. Irwanda, dr. Sugeng, dr. Syed MZ, 1 perawat, 1 bidan
Dengan dua unit perahu, tim menyasar wilayah terdampak seperti Dusun Sebukit Rama, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, serta dua lokasi pengungsian di Desa Sejegi—yakni SDN 13 Mempawah Timur dan Kantor Desa Sejegi.
Arief Rinaldi menyampaikan bahwa pihaknya fokus pada pemeriksaan kesehatan, pemberian obat-obatan, dan suplemen bagi warga terdampak.
“Kondisi lingkungan yang tidak higienis serta tingkat stres yang tinggi menjadi ancaman kesehatan serius bagi warga,” ujarnya.
Dalam aksi lapangan, tim PMI menemukan banyak warga yang memilih bertahan di rumah meskipun kondisi semakin sulit.
“Beberapa desa, seperti Desa Pasir, hanya bisa diakses lewat sungai dengan arus deras. Kami butuh waktu sekitar 1-2 jam untuk sampai ke lokasi,” ungkap Arief.
Di lokasi ini, tim mendirikan posko kesehatan di kediaman Kepala Dusun, tempat warga dengan berbagai keluhan medis, mulai dari asma, influenza, penyakit kulit, hingga kondisi darurat lainnya, mendapatkan penanganan.
Salah satu kasus darurat yang ditangani tim adalah evakuasi seorang lansia dengan kondisi kesehatan memburuk ke rumah sakit dengan pengawalan Bhabinkamtibmas.
Selain itu, tim juga menemukan beberapa ibu hamil yang mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir), sehingga mendapat perhatian khusus.
“Lansia dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan dalam kondisi ini. Kami juga melihat masih banyak kekurangan tenda darurat,” kata Arief.
Selain pelayanan medis, relawan juga memberikan snack sehat kepada anak-anak serta edukasi mengenai bahaya bermain air saat banjir.
Kepala Dusun Sebukit Rama, Muhammad Ali, mengapresiasi langkah cepat PMI Mempawah dalam menangani warganya yang terisolasi.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas bantuan dari Bang Arief dan tim PMI. Sudah belasan hari kami terisolasi oleh banjir,” ucapnya.
Selain layanan kesehatan, warga juga mengeluhkan pemadaman listrik yang memperburuk kondisi mereka.
“Kami berharap PLN bisa segera meninjau gardu-gardu yang terendam air, agar listrik bisa kembali menyala,” tambahnya.[SK]