Melihat Tradisi Lempar Bakcang di Sungai Kapuas di Kota Pontanak

Sebarkan:

radisi Bakcang 2575 yang dilakukan sebagian besar masyarakat Tionghoa di Kota Pontianak. SUARANUSANTARA.CO.ID/Bal
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) -Seluruh warga tionghoa baik warga Kota Pontianak maupun dari luar daerah Kota Pontianak antusias saat mengikuti parade lempar bakcang.

Tradisi ini merupakan budaya masyarakat Tionghoa yauitu dengan melempar bakcang ke sungai Kapuas yang diyakini sebagai simbol agar binatang buas yang ada di sungai tidak memakan tubuh dari Jenderal Qu Yuan yang melempar dirinya ke dalam Sungai. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kota Pontianak, Hendri Pangestu Lim.

“Jadi simbolnya memang untuk mengalihkan binatang buas biar gak makan tubuh jenderal,” ucapnya usai pelaksanaan kegiatan selesai pada Senin (10/6/2024).

Festival lempar bakcang tahun ini sebenarnya jatuh pada tanggal 5 Mei 2024, namun karena beberapa alasan kegiatan ini di alihkan ke tanggal 10 Juni 2024 dan diikuti oleh seluruh masyarakat Tionghoa dan masyarakat yang berada di Kota Pontianak.

“Tahun ini tuh lebih ramai ya, soalnya ada kurang lebih 4 kapal wisata besar yang kami hias untuk dinaiki dan sisanya ada begitu banyak kapal speed kecil yang bisa dinaiki oleh warga,” ujar Hendri.

Kemudian Hendri menjelaskan, Bakcang sendiri dibuat dengan beras ketan dan budaya ini sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun di masyarakat Tionghoa. Bakcang merupakan salah satu aset Kota Pontianak, perayaan hari Bakcang memiliki banyak nilai filosofis. [bal/sk]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini