Ketua AMSI Kalimantan Barat: Kampanye Melalui Media Massa untuk Ujian Jujur Figur

Sebarkan:

Ketua AMSI Kalbar, Kundori (tengah) saat menjadi narasumber RRI Pro 1 Pontianak. SUARANUSANTARA.CO.ID/Tangkapan Layar
Pontianak, Kalbar (Suara Nusantara) - Menjelang Pemilu 2024, Kapasitas dari seorang Calon Legislatif sering dipertanyakan. Mampu berdialog atau berbicara di hadapan khalayak ramai atau di media massa menjadi salah satu indikator apakah calon tersebut layak atau tidaknya.

Dalam menjalani proses demokrasi, kampanye melalui media massa telah menjadi salah satu elemen penting untuk membantu menguji kapasitas seorang figur sebelum terpilih sebagai wakil rakyat. Menyampaikan profil diri, visi, dan misi melalui berbagai saluran seperti Televisi, Radio, daring, atau media lainnya memungkinkan masyarakat untuk menilai kelayakan calon legislatif tersebut.

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat, Kundori menyampaikan, penyampaian kampanye di media massa menjadi salah satu cara yang jujur dan mendekati kebenara. Dengan cara tersebut, masyarakat luas akan dapat melihat sejauh mana kapasitas calon tersebut.

"Cara ini tentu lebih jujur dan lebih mendekati kebenaran, jika berdusta dengan profil yang disampaikannya, secara langsung rakyat  bisa menilai. Dengan cara ini masyarakat luas, sampai ke pelosok desa, akan dapat melihat para calon tersebut cerdas atau tidak, punya kemampuan atau tidak," jelas Kundori saat menjadi nara sumber di RRI Pro 1 Pontianak dengan tema Kampanye Cerdas di Media Massa, Senin (22/01/2023) pagi.

Lebih jauh, Wartawan Senior Kalbar tersebut juga menyampaikan, jika yang terpilih nanti adalah calon yang tidak mempunyai kapasitas, maka akan menambah beban buat masyarakat.

"Jika yang terpilih adalah orang yang tidak layak, yang terjadi kemudian yang bersangkutan hanya akan menjadi beban buat rakyat, memperkaya diri, kebijakan-kebijakan yang dibuat hanya untuk memperkuat kedudukan diri, atau kelompoknya saja," tutup Kundori. [sk]

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini