![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Erna Yulianti.SUARANUSANTARA/SK |
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Erna Yulianti, pengawasan dilakukan bersama Balai Karantina Kesehatan dan otoritas terkait di empat pos lintas batas negara (PLBN), yakni PLBN Aruk (Sambas), PLBN Entikong (Sanggau), PLBN Nanga Badau (Kapuas Hulu), dan PLBN Jagoi Babang (Bengkayang).
“Hingga saat ini, belum ditemukan kasus HMPV di Kalimantan Barat. Namun, kami tetap mengutamakan pencegahan dengan memperketat pengawasan di pintu masuk internasional, khususnya untuk pelaku perjalanan dari negara-negara berisiko,” ujar Erna, Selasa (21/1/2025).
Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang merupakan salah satu agenda budaya terbesar di Kalimantan Barat yang rutin menarik perhatian wisatawan. Tradisi khas masyarakat Tionghoa, seperti atraksi tatung, menjadikan event ini sebagai daya tarik utama.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat Cap Go Meh Singkawang masuk dalam daftar 10 besar Kharisma Event Nusantara, dengan lebih dari 5,6 juta wisatawan hadir setiap tahunnya. Potensi besar ini sekaligus meningkatkan risiko penyebaran penyakit di tengah kerumunan.
“Dengan banyaknya wisatawan, pengawasan kesehatan tidak hanya dilakukan di perbatasan, tetapi juga di lokasi-lokasi keramaian selama perayaan berlangsung,” tambah Erna.
Selain pengawasan ketat di perbatasan, Dinkes Kalbar juga bekerja sama dengan instansi kesehatan daerah dan rumah sakit untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi wabah. Sosialisasi kepada masyarakat terus digalakkan guna meningkatkan kesadaran terhadap gejala HMPV, seperti demam, batuk, dan gangguan pernapasan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala HMPV,” ujar Erna.
Dinkes Kalbar optimistis langkah preventif ini dapat memastikan perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2025 berjalan lancar, aman, dan sehat. “Kami ingin event ini tetap menjadi kebanggaan budaya tanpa mengurangi daya tariknya bagi wisatawan,” tutup Erna.
Dengan upaya maksimal, diharapkan perayaan kali ini tidak hanya mendongkrak perekonomian daerah, tetapi juga menjadi momen yang aman dan berkesan bagi semua pihak.[SK]